Salatiga,
11 Januari 2012
Nama : Dewi Setianingsih
Nim : 292010082
Kelas : RS10C
Strategi dan
Pembelajaran
Ilustrasi
: Pada saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah setiap akan menghadapi
ulangan atau tes semester, saya berpikir untuk menyusun strategi belajar,
strategi belajar yang bagaimana agar saya bisa mendapatkan hasil yang terbaik
sesuai dengan kemampuan dan usaha saya.
Dari
ilustrasi diatas saya berpendapat, strategi itu dapat di artikan cara, taktik,
metode, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertantu dengan hasil yang
maksimal. Sedangkan pembelajaran dapat diartikan proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru dengan siswanya atau pendidik dengan peserta didik di
lingkungan sekolah, kelas atau dimana saja.
Jadi
menurut saya Strategi Pembelajaran dapat diartikan suatu cara, taktik atau
metode yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran/ mengajar sehingga
tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai, yaitu siswa mampu menyerap
atau menerima ilmu yang telah disampaikan oleh pendidik/guru.
Selama
duduk di bangku sekolah saya sudah banyak menemui guru dengan karakteristik
mengajar yang berbeda-beda, seorang guru dalam mengajar perlu memperhatikan dan
memahami karakteristik kemampuan siswanya (ada yang kinestetik, visual,
audiotori), sehingga pendidik/guru dapat menggunakan metode yang tepat dalam
mengajar dan siswanya pun juga mudah memahami apa yang telah disampaikan oleh
gurunya.
Siswa
lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh gurunya dengan metode yang
melibatkan siswa aktif, seperti metode eksperimen. Contohnya dalam pelajaran
IPA Biologi, pada bab sel tumuhan dan hewan, sebelum guru masuk dalam materi,
siswa diajak untuk mengamati struktur sel tumbuhan menggunakan mikroskop
kemudian menggambar sel yang terlihat. Dalam proses menggambar guru akan
menjelaskan bagian-bagian sel pada tumbuhan tersebut. Dengan begitu bagi siswa
yang audiotori(cara belajar mendengar), visual (cara belajar melihat),
kinestetik (cara belajar dengan menggerakan anggota tubuh) atau pun yang visual
audiotori dan kinestik dapat menerima pembelajaran dengan baik. Menurut saya
kelebihan metode eksperimen atau prektikum, siswa tidak hanya dapat mengingat
pada saat praktikum saja namun akan membekas pada ingatan mereka karena mereka
pernah melakukan / mengamati langsung.
Pada
pelajaran matematika SD tentang bangun ruang, guru memperlihatkan bangun ruang kubus
namun sisi-sisinya dapat dibuka, tujuannya agar siswa dapat membuat bangun
ruang (kubus) dengan melihat bentuk jaring-jaring kubus dengan menjelaskan
jumlah sisi pada kubus. Setelah siswa dapat membuat kubus sendiri guru akan
menjelaskan luas alas, luas permukaan dan volume. Guru yang kreatif dan dapat
membuat suasana kelas menjadi nyaman, menyenangkan, serta mengajar menggunakan metode
yang melibatkan siswa aktif sehingga siswa mampu memahami apa yang disampaikan
oleh gurunya maka tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar